Sabtu, 24 Juli 2010

CARA MENGATASI KELAINAN TULANG/ SISTEM GERAK


VETREBROPLASTI
Vertebroplasti adalah teknik memeperbaiki tulang belakang yang patah dengan cara memasukkan semen tulang melalui jarum suntik khusus.
Teknik ini pertama kali dikembangkan tahun 1984 di Perancis. Selanjutnya, disempurnakan di Amerika Serikat tahun 1995.
Tadi disebutkan, cara perbaikannya adalah dengan member semen. Semen ini diberikan agar menjadi penyangga dan penguat. Jadi, semen tersebut dapat member kekuatan pada tulang dari dalam. Semen ini akan mengeras dalam 15 menit, terus besoknya pasien sudah bisa berjalan.
Menurut penelitian di Amerika, para pasien osteoporosis yang melakukan pengobatan dengan cara ini dapat terbebas dari rasa nyeri 5-10 tahun. Di Indonesia, teknik ini telah diterapkan di RSPAD Gatot Subroto sejak tahun 2001 dan RS Pluit, 2003 (Bagod, 2007)

VESELPLASTI
Teknik ini adalah teknik bedah endolaparoskopik terbaru. Endolaparoskopik adalah….teknik ini merupakan perkembangan dari vetrebroplasti. Teknik ini tidak melalui proses pembedahan. Caranya dengan menggunakan balon sebagai pengganti pembuluh darah buatan. Balon tersebut diisi dengan bahan tulang yang memiliki system hidrolik sehingga pasien bisa berdiri tegak lagi seperti dulu. Karena cara ini tidak memakai pembedahan, maka untuk perbaikan tulang yang bermasalah hanya memerlukan sayatan kecil untuk memasukkan alat pengisi bahan tulang
Teknik ini sudah banyak dipakai di rumah sakit Indonesia. Pernah diadakan uji coba teknik ini. Dan hasilnya, pasien dapat langsung duduk dan berjalam dalam waktu dua jam setelah operasi. Ckckckck…



SEKRUP BERBAHAN TULANG
Teknik inidikembangkan oleh Yuji Uchio, Guru Besar Universitas Shimane, Jepang.
Menurut sang Guru, teknik ini dirancang untuk menyembuhkan retakan kecil dan patah ringan.
Pada teknik ini, sekrup tulang berfungsi menghubungkan bagian-bagian tulang yang akhirnya tumbuh menjadi tulang. Jadi jangan dibayangkan sekrupnya berasal dari bahan luar rubuh, skrupnya adalah tulang itu sendiri. Sepotong tulang kecil (sebiji kacang tanah kira-kira) diambil dari pasien, lalu diproses, dibentuk menjadi sekrup. Sehingga, ketika disambungkan ke tulang, nantinya akan menyatu kembali.
Teknik ini, merupakan alternative agar lebih murah. Karena, perawatan dengan sekrup metal dangat mahal (terutama di Jepang-asal sang Guru Besar). Sayangnya, cara ini masih sulit diterapkan terutama untuk retak pada tulang-tulang yang besar. 

(catatan ini masih akan disempurnakan, maaf kalo banyak salah_^.^) 

Source: Biologi 2 SMA/MA XI. Penulis: Bagod Sudjadi dan Siti Laila. Penerbit: Yudhistira (ed. 1-cet.1-2007)